Rumah Bakteri/MBBR terdiri dari tangki aerasi (mirip dengan tangki lumpur aktif ) dengan pembawa plastik khusus yang menyediakan permukaan tempat biofilm dapat tumbuh. Pembawa terbuat dari bahan dengan massa jenis mendekati massa jenis air (1 g / cm 3 ). Contohnya adalah high-density polyethylene (HDPE) yang memiliki kerapatan dekat dengan 0,95 g / cm 3 . Pembawa akan dicampur di tangki dengan sistem aerasi dan dengan demikian akan memiliki kontak yang baik antara substrat di air limbah influen dan biomassa di pengangkut. Untuk mencegah pengangkut plastik keluar dari aerasi, diperlukan saringan pada saluran keluar tangki. Untuk mencapai konsentrasi biomassa yang lebih tinggi dalam bioreaktor, sistem MBBR hibrida juga telah digunakan di mana biomassa tersuspensi dan terikat hidup berdampingan, yang berkontribusi baik pada proses biologis. [4] Ada juga MBBR anaerobik yang terutama digunakan untuk pengolahan air limbah industri. [5] Baru-baru ini, kombinasi MBBR anaerobik (metanogenik) dengan MBBR aerobik diterapkan di laboratorium untuk pengolahan air limbah kota dengan produksi biogas secara bersamaan. [6]
Keuntungan Sistem MBBR dianggap sebagai proses biofilm. Proses biofilm konvensional lainnya untuk pengolahan air limbah disebut filter tetesan , kontaktor biologis berputar (RBC) dan filter aerasi biologis (BAF). Proses biofilm secara umum membutuhkan lebih sedikit ruang daripada sistem lumpur aktif karena biomassa lebih terkonsentrasi, dan efisiensi sistem kurang bergantung pada pemisahan lumpur akhir. Kerugian dengan proses biofilm lainnya adalah mereka mengalami bioclogging dan penumpukan headloss. [1]
Sistem MBBR tidak memerlukan daur ulang lumpur, seperti halnya sistem lumpur aktif.
Sistem MBBR sering dipasang sebagai retrofit tangki lumpur aktif yang ada untuk meningkatkan kapasitas sistem yang ada. Tingkat pengisian pembawa dapat disesuaikan dengan situasi spesifik dan kapasitas yang diinginkan. Dengan demikian, instalasi pengolahan yang ada dapat meningkatkan kapasitasnya tanpa perlu meningkatkan footprint dengan membangun tangki baru.
|| Baca Juga : Tube Settler atau Lamela
Saat membangun tingkat pengisian dapat diatur ke, misalnya, 40% di awal, dan kemudian ditingkatkan menjadi 70% dengan mengisi lebih banyak operator. Contoh situasi dapat berupa peningkatan populasi di kota untuk instalasi pengolahan air limbah kota atau peningkatan produksi air limbah dari pabrik industri.
Beberapa keunggulan lain dibandingkan dengan sistem lumpur aktif adalah: [7]
- Waktu retensi lumpur efektif yang lebih tinggi (SRT) yang menguntungkan untuk nitrifikasi
- Merespon fluktuasi beban tanpa campur tangan operator
- Produksi lumpur yang lebih rendah
- Lebih sedikit area yang dibutuhkan
- Tangguh terhadap kejutan toksik
- Performa proses tidak bergantung pada penjernih sekunder (karena tidak ada jalur pengembalian lumpur)
Ulasan
Belum ada ulasan.